Berita palsu

Berita palsu beredar dalam beragam format. Contoh yang paling sering ditemui misalnya situs berita bohong dan gambar, foto, atau video yang diedit. Tujuannya membagikan informasi palsu dengan tujuan mengelabui pembaca atau audiens.

Berita palsu adalah penyebaran informasi yang bias atau keliru dengan tujuan menyesatkan demi mendapatkan keuntungan finansial atau politik.

Melissa Zimdars dan Kembrew McLeod mendefinisikan berita palsu (fake news) adalah informasi yang dibuat dengan sengaja, sensasional, bermuatan emosional, menyesatkan, atau sepenuhnya dibuat-buat yang meniru bentuk berita arus utama.

Mengapa Anda harus peduli terhadap mana informasi yang palsu dan benar?

Berita palsu dapat berbahaya atau menimbulkan kerugian pada bidang tertentu, misalnya bidang medis. Informasi yang menyesatkan dan tidak benar pada bidang tersebut dapat berakibat buruk pada risiko kesehatan dan perawatan secara profesional.

Selain itu, Anda membutuhkan informasi yang benar (fakta dan data yang sesungguhnya) ketika harus membuat sebuah keputusan.

Mengendalikan emosi

Anda pernah merasa kecewa atau sedih? Anda pernah merasa frustasi atau marah? Saya yakin Anda pernah mengalaminya. Itu adalah emosi dan emosi adalah bagian normal dari kehidupan sehari-hari.

Ada waktu-waktu emosi dapat berubah menjadi tidak terkendali. Pada saat seperti ini, Anda dapat melakukan dan mengatakan hal-hal yang kemudian Anda sesali. Lalu, bila ada dalam situasi seperti ini bagaimana cara mengendalikan emosi?

Ada sejumlah keterampilan yang dapat membantu kita mengatur emosi kita sendiri.

1. Tarik napas Anda dalam-dalam. Beri diri Anda waktu sejenak untuk memproses apa yang terjadi. Jangan langsung bereaksi.

2. Buatlah ruang. Gerakkan tubuh Anda dengan tenang. Bila memungkinkan ambil jarak dari orang atau benda di sekitar Anda.

3. Perhatikan apa yang Anda rasakan. Sadari reaksi fisik Anda. Bagian tubuh mana Anda yang merasakan sensasi? Apakah Anda merasakan ketegangan di leher atau kepala Anda? Apakah jantung Anda berdebar kencang?

Bertanyalah pada diri Anda sendiri atau tubuh Anda sendiri apa yang sebenarnya dirasakan. Hal ini secara fisik dapat mengalihkan fokus Anda dan menghilangkan besarnya tekanan dari emosi yang muncul.

Belajar filsafat

Filsafat adalah upaya berpikir dan bertanya. Tidak ada pertanyaan yang terlalu besar atau terlalu kecil dalam filsafat.

Bila Anda belajar filsafat, maka Anda akan mengeksplorasi proses berpikir Anda sambil menganalisis setiap langkah pemikiran Anda.

Filsafat adalah studi yang mempelajari berbagai pertanyaan mendasar tentang hakikat diri kita dan dunia tempat kita tinggal. Filsafat mempelajari tentang eksistensi, nilai-nilai, akal budi, pikiran, pengetahuan, dan bahasa.

Bagian penting yang dapat Anda peroleh ketika belajar filsafat di antaranya adalah logika dan berpikir kritis. Logika adalah studi tentang penalaran yang benar, serta bagaimana membedakan antara argumen yang baik dan buruk. Berpikir kritis adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan, lalu memahami konteks dan isu dari sudut pandang yang berbeda-beda dan tidak menerima begitu saja sebuah sudut pandang.

Opini publik

Opini publik adalah himpunan pendapat, pandangan, sikap, atau keyakinan individu terhadap suatu isu pada suatu waktu tertentu. Isu tersebut dapat berhubungan dengan orang, kelompok, institusi, kebijakan, peristiwa, atau gagasan.

Apa pentingnya opini publik?

Opini publik adalah tindakan pengawasan terhadap kepemimpinan. Anda dan saya sebagai anggota masyarakat dapat mengungkapkan kepuasan atau ketidakpuasan kita terhadap kebijakan dalam dan luar negeri, lembaga pembuat undang-undang, dan tentu saja terhadap eksekutif di pemerintahan.

Bagaimana cara Anda dapat berkontribusi terhadap suatu opini publik? Bila Anda terlibat dalam merumuskan, mengekspresikan, dan atau menyebarluaskan maka Anda sebenarnya telah berkontribusi terhadap opini publik.

Percaya dan tidak percaya

Apa yang membuat Anda percaya dan tidak percaya?

Lalu, apa yang dapat membuat Anda berubah pikiran mengenai apa yang Anda percaya dan tidak percaya? Apakah perubahan akan terjadi bila Anda memiliki sumber informasi yang kredibel dan akurat? Apakah perubahan akan terjadi bila Anda dihadapkan pada sebuah metode pembuktian dengan standar tertentu?

Percaya ataupun tidak percaya, Anda punya tugas untuk selalu mengevaluasi, untuk memilih, atau memutuskan dengan lebih baik.

Melewatkan langkah

Setiap upaya dan aktivitas untuk mencapai suatu tujuan adalah proses. Dalam proses, ada komponen-komponen yang harus diperhatikan, ada tugas besar dan tugas-tugas kecil yang perlu dikelola dan dituntaskan.

Semua dinamika perjalanan dalam sebuah proses selalu memiliki serangkaian fase. Dalam fase, yang kadang kala membutuhkan waktu yang cukup lama, selalu ada langkah-langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah ini umumnya ada dalam urutan tertentu.

Langkah-langkah tersebut sebenarnya adalah fondasi untuk tumbuh dalam sebuah proses. Jadi, penting untuk tidak melewatkan langkah. Kalau Anda melewatkannya, Anda mungkin tidak memperoleh pembelajaran yang seharusnya Anda alami.

Bertanya pada ChatGPT tentang perspektif dua penulis

Saya bereksperimen dengan ChatGPT. Saya mengajukan pertanyaan pada ChatGPT tentang dua orang penulis, yaitu Malcolm Gladwell dan Seth Godin. Pertanyaannya sederhana:

Bagaimana cara menulis sebuah artikel secara cepat tetapi tetap memiliki makna, berkualitas, dan kreaif menurut sudut pandang Malcolm Gladwell dan Seth Godin?

Berikut tanggapan dari ChatGPT.

Dari sudut pandang Seth Godin (dalam bahasa Inggris):

1. Start with Clarity: Begin by clarifying the main message or idea you want to convey in your article. Develop a clear point of view or argument that provides value or insights to your readers. Having a focused direction from the outset helps streamline your writing process.

2. Embrace Constraints: Rather than seeing time constraints as limitations, view them as opportunities for creativity. Set boundaries and constraints that force you to think more critically and efficiently. This helps you focus on the core elements of your article and avoid unnecessary digressions.

3. Streamline Your Writing: Write with simplicity and conciseness in mind. Use clear and straightforward language to convey your ideas effectively. Avoid unnecessary repetition or wordiness. Trim any extraneous content that does not contribute to the main message or dilutes the impact of your article.

4. Prioritize Impactful Ideas: Focus on the most important and impactful ideas that support your main message. Identify key insights or arguments that will resonate with your audience. Emphasize quality over quantity, ensuring that each idea is well-developed and meaningful.

5. Engage with Your Audience: Consider the needs and interests of your target audience. Connect with their emotions, aspirations, or challenges through relatable examples, stories, or anecdotes. Make your article relevant and engaging, forging a connection with your readers.

6. Edit Efficiently: Allocate time for editing and revising, even within the faster writing process. Edit ruthlessly to eliminate any redundancies, inconsistencies, or weak sections. Focus on enhancing clarity, coherence, and impact. Prioritize editing techniques that allow you to make meaningful improvements efficiently.

7. Emphasize Creativity: Infuse your article with creativity and originality. Think outside the box and explore unconventional angles or approaches. Incorporate unique metaphors, analogies, or visuals that help convey your ideas in a memorable and thought-provoking manner.

8. Practice Iteration: Recognize that writing is an iterative process. Instead of aiming for perfection in the first draft, embrace the idea of continuous improvement. After completing the initial draft quickly, revisit and refine your article through multiple iterations to enhance its meaning and quality.

Dari sudut pandang Malcolm Gladwell (dalam bahasa Inggris):

1. Deep Understanding: Prioritize gaining a deep understanding of the subject matter before you begin writing. Invest time in thorough research and immerse yourself in the topic. This will allow you to have a solid foundation of knowledge, enabling you to write more efficiently and with authority.

2. Outline and Structure: Create a detailed outline or structure for your article before you start writing. Organize your main points, arguments, and supporting evidence. This helps maintain a logical flow and ensures that you cover all relevant aspects of the topic.

3. Prioritize Key Insights: Identify the most significant and thought-provoking insights or arguments you want to convey. Focus on communicating these points effectively rather than trying to cover every aspect comprehensively. Quality over quantity is paramount.

4. Embrace Simplicity: Strive for simplicity and clarity in your writing. Use straightforward language, concise sentences, and avoid unnecessary jargon. Communicate complex ideas in a manner that is accessible and easily understood by a wide audience.

5. Tell Engaging Stories: Use storytelling techniques to bring your article to life. Incorporate anecdotes, real-life examples, or case studies that illustrate your points and captivate readers. Stories add depth, relatability, and make your article more memorable.

6. Edit Ruthlessly: While writing quickly, allocate sufficient time for editing and revising. Trim any excess or repetitive content, ensuring that every sentence contributes to the overall meaning and impact of the article. Be critical and ruthless in eliminating any fluff or unnecessary details.

7. Seek Feedback: If time permits, seek feedback from trusted peers or mentors. Their perspectives can help identify areas for improvement and ensure the article maintains its meaning and quality. However, ensure that you don't compromise timeliness by seeking excessive feedback.

8. Develop a Writing Routine: Establish a writing routine that works for you. Set aside dedicated time for writing and eliminate distractions. By having a structured approach, you can enhance your focus and productivity, allowing you to complete articles more efficiently. 

***

Bila melihat tanggapan chat ChatGPT terhadap pertanyaan sederhana yang saya ajukan, tampak jawaban yang cukup ringkas. Ada beberapa poin dari dua penulis yang hampir sama, tetapi ada juga yang berbeda.

Saya akan melakukan eksperimen kembali di kesempatan lain dengan variasi pertanyaan yang berbeda.

Creativity, Self-Confidence, and Experimentation: The Keys to Unlocking Your Potential

As human beings, we all have the potential for creativity. But too often, we hold ourselves back due to self-doubt and fear of failure. We worry that our ideas are not good enough, or that we don't have the skills to bring them to life. However, it's only by embracing experimentation and self-confidence that we can unlock our true creative potential.

Let's start by defining what we mean by creativity. Many people believe that creativity is something that only artists, writers, or musicians possess. But in reality, creativity is simply the ability to come up with new ideas or approaches to solving problems. Whether you're a scientist, an entrepreneur, or a teacher, creativity is an essential ingredient for success.

So how can we cultivate our creativity? The answer lies in experimentation. As Seth Godin says, "The only way to do great work is to experiment." This means trying new things, taking risks, and being willing to fail. When we experiment, we're not just looking for the "right" answer or the "best" solution. Instead, we're exploring different possibilities and learning from our mistakes.

Of course, experimentation can be scary. We don't like to feel uncertain or out of control. But the truth is, the most successful people in any field are those who are willing to take risks and try new things. They know that failure is not a reflection of their worth as a person, but simply a necessary part of the learning process.

To truly embrace experimentation, we also need to cultivate self-confidence. Self-confidence is not about being perfect or never making mistakes. It's about believing in ourselves and our ability to learn and grow. When we have self-confidence, we're not afraid to take on new challenges or to ask for help when we need it.

So how can we build self-confidence? One way is to focus on our strengths. Too often, we spend too much time worrying about our weaknesses or comparing ourselves to others. But the truth is, we all have unique talents and abilities that we can bring to the table. By focusing on our strengths and what we have to offer, we can build our confidence and feel more empowered to take on new challenges.

Another way to build self-confidence is to take action. When we take action, even small steps, we start to build momentum and feel more in control. We also start to see progress and growth, which can boost our self-confidence and motivate us to keep going.

Of course, building self-confidence and embracing experimentation are not always easy. We all have moments of self-doubt and fear. But the key is to keep moving forward, even in the face of these challenges. As Seth Godin says, "The lizard brain is always seeking a safe place to hide." But we can choose to push through our fear and embrace the unknown.

In conclusion, creativity, self-confidence, and experimentation are essential ingredients for unlocking our potential. By embracing experimentation, we can explore new ideas and approaches, and learn from our mistakes. And by building self-confidence, we can feel empowered to take on new challenges and keep pushing forward, even in the face of uncertainty. So let's embrace our creativity, take risks, and never stop experimenting. The possibilities are endless.

Selalu ada yang menarik perhatian

Kalau Anda memiliki perangkat digital, apalagi perangkat itu selalu terhubung dengan intenet, maka selalu ada hal yang menarik perhatian Anda.

Ada chat yang masuk, ada pembaruan status pada akun media sosial Anda, ada pemberitahuan email baru. Ada sesuatu yang menarik yang terus-menerus muncul.

Semua itu dapat menggeser, mengubah, atau menghilangkan fokus Anda.

Itu artinya Anda juga harus terus-menerus mempertahankan fokus Anda. Rawatlah komitmen Anda. Tujuan yang sudah Anda tetapkan dan pilihan-pilihan yang sudah Anda tentukan harus Anda periksa kembali secara berkala.

Belajarlah mengatakan iya dan tidak. Belajarlah membuat batasan waktu ketika melakukan suatu aktivitas.

Situs dengan desain yang sangat minimal

Minimalisme adalah salah satu tren desain website yang populer. Website atau blog dibuat dengan tata letak yang tampak sederhana.

Saya coba menelusuri dan mengumpulkan situs populer yang memiliki pendekatan minimalis dalam desainnya. Situs-situs ini tak mengandung iklan serta sangat sedikit atau jarang menggunakan gambar (image) dalam post-nya. Kalau diamati sepertinya hanya ada menu navigasi dan teks.

1. Zen Habits

Zen Habits adalah blog yang dibuat oleh Leo Babauta. Leo Babauta adalah seorang pelaku gaya hidup minimalis; seorang vegan dan pelari. Konten dalam blognya membahas tentang kebahagiaan, kesehatan, berhemat, dan kesederhanaan.

2. Exile Lifestyle

Exile Lifestyle adalah blog yang dibuat oleh Colin Wright. Ia adalah seorang pengembara. Konten dalam blognya selain membahas refleksi Colin mengenai tempat yang ia datangi, juga refleksi tentang kebahagiaan dan apa arti sukses.

3. Naval

Naval adalah blog yang dibuat oleh Naval Ravikant. Ia adalah seorang investor. Konten dalam blognya membahas topik-topik seperti bisnis, investasi, teknologi, dan pengetahuan.

4. Virtu Wise

Virtu Wise adalah blog yang dibuat oleh Angelo Luciani. Ia adalah seorang pengamat teknologi. Konten dalam blog ini membahas tentang isu-isu teknologi, virtualisasi, cloud, dan relasi antara teknologi dengan komunitas.

Salah satu kunci desain minimalis pada website atau blog adalah adalah penggunaan ruang putih (white space). Ruang putih di sini tidak berarti harus menggunakan berwarna putih, warna apa pun dapat digunakan.

Jeda #5 Sage Quotes

"We must not allow other people’s limited perceptions to define us." *Virginia Satir

"If you cannot do great things, do small things in a great way." *Napoleon Hill

"Good friends, good books and a sleepy conscience: this is the ideal life." *Mark Twain

"Very little is needed to make a happy life; it is all within yourself, in your way of thinking." *Marcus Aurelius

"All life is an experiment. The more experiments you make the better." *Ralph Waldo Emerson

"I slept and dreamt that life was joy. I awoke and saw that life was service. I acted and behold, service was joy." *Rabindranath Tagore

"When you encourage others, you in the process are encouraged because you're making a commitment and difference in that person's life. Encouragement really does make a difference." *Zig Ziglar

"Life is not a problem to be solved, but a reality to be experienced." *Soren Kierkegaard

"Nobody made a greater mistake than he who did nothing because he could do only a little." *Edmund Burke

Jeda #4 Sage Quotes

"It’s not that I’m so smart, it’s just that I stay with problems longer." *Albert Einstein

"Patience is the only true foundation on which to make one’s dreams come true." *Franz Kafka

"Don’t cry because it’s over, smile because it happened." *Dr. Seuss

"What you have to do and the way you have to do it is incredibly simple. Whether you are willing to do it, that’s another matter." *Peter F. Drucker

"Logic will get you from A to B. Imagination will take you everywhere." *Albert Einstein

"We all have two lives. The second one starts when we realize we only have one." *Confucius

"Be yourself; everyone else is already taken." *Oscar Wilde

Jeda #3 Sage Quotes

"Before you are a leader, success is all about growing yourself. When you become a leader, success is all about growing others." *Jack Welch

"Happiness is not something you postpone for the future; it is something you design for the present." *Jim Rohn

"Happiness is a gift and the trick is not to expect it, but to delight in it when it comes." *Charles Dickens

"I paint objects as I think them, not as I see them." *Pablo Picasso

"People don’t notice whether it’s winter or summer when they’re happy." *Anton Chekhov

"Waste no more time arguing about what a good person should be. Be one." *Marcus Aurelius

"If you aren’t in over your head, how do you know how tall you are?" *T.S. Eliot

Jeda #2 Sage Quotes

"Let us be grateful to the people who make us happy; they are the charming gardeners who make our souls blossom." *Marcel Proust

"Creativity is breaking out of established patterns to look at things in a different way." *Edward de Bono

"Most of us spend too much time on what is urgent and not enough time on what is important." *Stephen Covey

"Live as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever." *Mahatma Gandhi

"Adopt the pace of nature. Her secret is patience." *Ralph Waldo Emerson

"Not he who has much is rich, but he who gives much." *Erich Fromm

"Do not follow where the path may lead. Go instead where there is no path and leave a trail." *Ralph Waldo Emerson

Jeda #1 Sage Quotes

“The two most powerful warriors are patience and time.” *Leo Tolstoy

“There is only one way to happiness and that is to cease worrying about things which are beyond the power of our will.” *Epictetus

“Very little is needed to make a happy life; it is all within yourself, in your way of thinking.” *Marcus Aurelius

“If you are distressed by anything external, the pain is not due to the thing itself, but to your estimate of it; and this you have the power to revoke at any moment.” *Marcus Aurelius

“Follow effective actions with quiet reflection. From the quiet reflection will come even more effective action.” *Peter Drucker

“A quiet secluded life in the country, with the possibility of being useful to people to whom it is easy to do good, and who are not accustomed to have it done to them; then work which one hopes may be of some use; then rest, nature, books, music, love for one's neighbor — such is my idea of happiness.” *Leo Tolstoy

“The aspects of things that are most important for us are hidden because of their simplicity and familiarity.” *Ludwig Wittgenstein

"Security is mostly a superstition. It does not exist in nature, nor do the children of men as a whole experience it. Avoiding danger is no safer in the long run than outright exposure. Life is either a daring adventure, or nothing." *Helen Keller

"Any idiot can face a crisis - it's day to day living that wears you out." *Anton Chekhov 

Menggugah kesadaran publik

Banyak masalah yang membutuhkan partisipasi publik untuk ikut mencari solusinya seperti masalah sampah, perlindungan terhadap alam dan lingkungan, hak asasi manusia, kekerasan terhadap perempuan, hingga masalah-masalah yang terjadi dua tahun terakhir, yakni penanganan pandemi.

Bila Anda ingin menarik kesadaran publik tentang isu atau masalah tertentu, maka Anda perlu membuat kampanye dengan pesan khusus.

Seperti apa cara atau bentuk kampanye untuk menggugah kesadaran publik:

- Bekerja sama dengan sekolah untuk dapat membuat acara atau program kampanye tentang suatu isu. Masuk melalui pintu pendidikan formal merupakan salah satu cara berkampanye yang terbaik karena bertemu dengan individu-individu terdidik dan sedang dalam proses belajar.
- Membuat konten dalam bentuk tulisan (artikel) atau video yang dapat dimasukkan ke media lokal dan media nasional. Media ini bisa berupa surat kabar, program TV, atau siaran radio.
- Membuat situs web khusus yang semua kontennya dirancang terkait suatu isu tertentu.
- Membuat film dokumenter.

Agar dapat menggugah kesadaran publik dan menjangkau sebanyak mungkin orang, kampanye harus fokus pada isu-isu nyata yang paling relevan dengan kehidupan masyarakat. Pesan terkait isu tersebut harus jelas dan sederhana. Kampanye juga perlu dilakukan secara berkelanjutan dari waktu ke waktu.

Empati itu cukup sulit

Menunjukkan empati itu tidak mudah.

Ketika Anda berusaha menunjukkan empati kepada seseorang, Anda harus menahan diri untuk tidak membuat argumen dan tidak menilai. Anda harus dapat “merasa”. Anda membutuhkan waktu untuk melihat, mendengarkan, mengamati, dan memperhatikan.

Ketika Anda berempati kepada seseorang, Anda harus bersiap menerima dan merasakan emosi yang dialami oleh orang itu. Emosi itu dapat berupa rasa sakit, kecewa, sedih, takut, atau marah.

Kualifikasi orang keuangan

Apa kualifikasi untuk dapat bekerja di bidang keuangan, seperti bendahara, auditor, manajer bank, hingga pembuat kebijakan di bidang keuangan?

1. Kejujuran.

2. Ketelitian.

3. Kepekaan angka yang kuat.

4. Kemampuan untuk menghubungkan rincian teknis dengan sistem yang lebih besar.

5. Kemampuan memecahkan masalah dan membuat strategi.

6. Keterampilan interpersonal.

7. Kesediaan untuk belajar dan mengikuti perkembangan terbaru di dunia keuangan.

Bila terlibat di dalam sebuah bidang keuangan, terutama yang skalanya besar/luas, Anda harus bersiap bertemu dengan berbagai macam orang dan departemen dalam suatu organisasi.

Dari semua syarat yang sebut di atas, nomor satu adalah yang utama. Kualifikasi lain masih bisa dipertimbangkan, tapi yang pertama adalah keharusan.

Tidak masuk hitungan

Berapa banyak gagasan bagus yang Anda pikirkan? Dari sekian gagasan bagus yang muncul dalam pikiran Anda itu, berapa banyak yang kemudian Anda tindak lanjuti dengan aksi?

Sehebat apa pun gagasan yang Anda miliki, itu hanyalah gagasan, selama itu hanya ada dalam pikiran atau angan-angan Anda.

Gagasan yang tak Anda manifestasikan dalam bentuk tertentu yang nyata atau konkret maka dia bukan produk atau ciptaan. Gagasan itu tidak masuk hitungan sebagai karya.

Menajamkan titik fokus

Yang menarik dalam proses menjadi diri kita yang terbaik adalah ketika kita teguh pada keputusan yang kita buat; ketika kita memiliki keberanian untuk melangkah, untuk menghadapi apa yang membuat kita kecewa dan takut, untuk menghadapi ketidakpastian.

Bila kita yakin untuk mengambil jalan tersebut dan bersedia mengalami hambatan dan penolakan, kita memiliki kesempatan untuk membuat perubahan terjadi.

Ini seperti mencoba melihat lebih dekat lalu menajamkan titik fokus.

Rasa hormat terhadap data klien

Bila berhubungan dengan klien (atau pelanggan), hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan dijaga adalah privasi terkait data. Privasi yang dimaksud berhubungan dengan informasi personal dan informasi lain yang bersifat sensitif tentang diri klien.

Beberapa prinsip yang selalu menyertai privasi terkait data adalah transparansi, kerahasiaan, dan keamanan. Sebagai contoh, Anda dapat mengumpulkan informasi mengenai klien Anda, tapi untuk mendapatkannya, Anda harus meminta izin lebih dulu kepada klien.

Dalam proses pengumpulan informasi, klien harus tahu informasi apa yang Anda kumpulkan dan bagaimana Anda ingin menggunakannya. Selain itu, klien punya hak untuk memilih apakah mereka setuju atau tidak setuju apabila informasinya dikumpulkan.

Dalam bisnis -sebenarnya berlaku pada semua jenis relasi- upaya menghormati dan melindungi data klien adalah suatu keharusan. Ini berhubungan dengan membangun kepercayaan dan loyalitas.

Musuh kreativitas

Apa musuh dari kreativitas?

Memiliki harapan yang terlalu tinggi atau tidak memiliki harapan. Tidak tekun atau kurang tekun. Merasa belum siap karena tak cukup terinspirasi. Berpikiran tertutup karena pengaruh keyakinan yang sudah menetap.

Musuh kreativitas yang paling berat mungkin adalah rasa takut. Takut dinilai, takut tidak dapat menunjukkan upaya yang optimal, takut keliru membuat keputusan, dan tentu saja takut pada kegagalan.

Pola pikir dinamis

Untuk sampai pada pola pikir dinamis (growth mindset), kita harus mulai dari keyakinan kalau diri kita selalu dapat berkembang. Kita harus yakin kalau bakat kita bukan sekadar bawaan, tapi juga dapat berubah dan tumbuh.

Pola pikir dinamis (growth mindset) tidak hanya tentang upaya dan proses pembelajaran, tapi juga berhubungan dengan kemajuan.

Untuk mencapai kemajuan, pada tingkat individu, kita perlu melakukan evaluasi, mencoba cara-cara baru, dan kadang harus mundur sedikit agar dapat bergerak maju dengan lebih efektif. Sementara pada tingkat yang lebih luas seperti kelompok atau organisasi, kita perlu konsisten menerapkan praktik seperti berbagi informasi, mencari umpan balik, dan berkolaborasi.

Referensi:

The Growth Mindset | Carol Dweck | Talks at Google

Carol Dweck: A Summary of Growth and Fixed Mindsets

Ketangguhan

Ketika Anda dapat bangkit kembali dari kekecawaan atau kesedihan maka Anda menunjukkan ketangguhan (resilience).

Menjadi tangguh berarti tidak mudah putuh asa. Menjadi tangguh berarti memahami bahwa hidup memiliki tantangan. Menjadi tangguh berarti tetap terbuka dan bersedia untuk beradaptasi dengan perubahan.

Untuk sampai pada ketangguhan (resilience), Anda perlu memiliki kesadaran terhadap emosi diri Anda sendiri dan situasi-situasi yang terjadi di luar diri Anda.

Menarik pelajaran

Permasalahan yang sulit sering kali datang tanpa kita sempat bersiap. Kita lalu berupaya mengatasinya. Mungkin permasalahan itu tidak selesai, tapi kita menjadi terbiasa menghadapinya.

Apa yang kita persiapkan dan kerjakan bisa jadi tidak tuntas seperti yang kita inginkan. Namun, kita harus percaya langkah kita berikutnya akan lebih baik.

Sempatkan untuk berhenti sebentar. Mengamati kembali semua sekaligus menarik pelajaran.