Lakukan yang terbaik

Ini peringatan yang sering saya terima dari guru SMP ketika saya dan teman sekelas saya mengerjakan ujian atau tugas saat di kelas:

“Fokus, jangan main-main. Kerjakan sungguh-sungguh, kerjakan dengan sebaik-baiknya.”

Pernyataan semacam itu, setelah saya renungkan, sepertinya berlaku untuk setiap apa yang saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi apa tuntutan agar selalu melakukan yang terbaik itu benar-benar bisa dilakukan? Sepertinya sulit.

Selalu ada suara-suara yang muncul dalam kepala yang mempengaruhi fokus saya. Misalnya, saya berpikir ada hal lain yang mungkin lebih penting untuk dikerjakan. Misalnya, saya merasa takut tidak bisa bekerja dengan optimal dan mendapat hasil jelek.

Kalau menghadapi situasi seperti itu, apa yang dapat saya lakukan?

Melihat gambaran yang lebih luas. Memahami apa tujuan mengerjakan tugas itu dan bagaimana tugas itu dapat memberi keuntungan bagi diri saya.

Kembangkan keingintahuan. Tetapkan dalam pikiran saya kalau saya pasti akan menemukan sesuatu yang baru (baca: pengetahuan baru) dari apa yang saya lakukan.