Kacamata dan peta

Ketika awal kuliah, saya belajar tentang paradigma. Paradigma adalah sudut pandang. Paradigma itu seperti kacamata yang saya pakai untuk melihat dunia. Kalau saya memakai kacamata warna biru, maka dunia yang saya lihat berwarna biru. Kalau saya memakai kacamata warna kuning, dunia terlihat berwarna kuning.

Di saat kuliah juga saya belajar naik gunung dengan lebih serius. Teman saya mengajarkan bahwa salah satu yang penting saat melakukan perjalanan di alam adalah kemampuan membaca peta. Peta adalah semacam representasi dalam bentuk simbol-simbol dari karakteristik suatu wilayah atau tempat. Dengan peta, saya tahu arah mana yang harus diambil agar dapat sampai ke tujuan.

Ketika saya, Anda, atau orang lain berbeda pendapat atau berbeda pemahaman, bisa jadi letak masalahnya ada pada kacamata dan peta yang dimiliki oleh masing-masing.

Kacamata yang berbeda dan peta yang juga berbeda menimbulkan kesenjangan.