Arsitektur menanggapi pandemi

Arsitektur adalah seni sekaligus praktik untuk merancang dan membangun desain, struktur, dan konstruksi bangunan.

Dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, banyak perubahan mendasar pada aktivitas keseharian, termasuk yang berkaitan dengan aktivitas di suatu hunian tempat tinggal, tempat kerja, dan ruang publik.

Bagaimana arsitektur merespon kondisi ini?

Beberapa aspek mungkin menjadi pertimbangan utama. Pertama, penekanan terhadap pentingnya mengenai kesehatan dan kebersihan. Kedua, perhatian terhadap keleluasaan dan fleksibilitas berkaitan dengan ragam aktivitas seperti belajar (sekolah) dan bekerja (kantor) yang kini bersatu dengan tempat tinggal.

Max Strang menyatakan bahwa di masa depan pasti akan ada tren untuk lebih banyak bekerja dari rumah. Karena itu, rumah perlu dirancang dengan baik agar dapat meningkatkan produktivitas, keseimbangan, kesehatan, dan kesenangan.

Andrew Mann mengatakan bahwa home office pada saat ini harus mempertimbangkan tempat duduk yang layak, juga pencahayaan, akustik, dan kontrol terhadap temparatur udara.

Deborah Berke mengatakan bangunan dapat mencontoh ruang yang dirancang untuk orang tuna rungu, seperti di Gallaudet University, Washington, D.C. Ruang seperti itu membutuhkan pencahayaan yang baik untuk menunjukkan bahasa isyarat atau pembacaan bibir, dan perangkat seperti flashing lights untuk memberi tahu orang yang punya gangguan pendengaran ketika seseorang memasuki ruangan. Hal lain yang harus diperhatikan adalah infrastruktur dari kebersihan, misalnya apakah orang melepas sepatu di depan pintu sebelum masuk ruangan dan apakah ada tempat mencuci tangan di dekat suatu pintu.

Arjun Kaicker mengatakan bahwa tantangan yang terjadi sekarang, khususnya dengan desain tempat kerja/kantor, adalah mengurangi interaksi fisik secara langsung antarorang. Ini bukan perkara mudah karena budaya kerja modern saat ini adalah kolaborasi. Orang bertemu dan berdiskusi dalam jarak dekat di suatu ruang tertentu (bahkan di lorong-lorong kantor) untuk menemukan ide dan membangun relasi.

Chairul Amal Septono menyatakan bahwa untuk rumah yang paling penting adalah menggunakan material-material yang mudah dirawat dan dibersihkan.

Dengan kondisi saat ini, hal yang menjadi utama dari bidang arsitektur adalah perhatian terhadap unsur fisik, yaitu bagaimana sistem dan struktur yang diterapkan terhadap sebuah ruang, juga apa saja teknologi yang dipakai.

Sumber:

These Are the 7 Requests Clients Will Make Post COVID-19.

How the Coronavirus Will Reshape Architecture.

Pandemic Effect on Architecture Industry.

Arsitek Indonesia Ingatkan Pengendalian Cahaya dan Udara dalam Rumah Selama Pandemi COVID-19.

Quote about architecture: "In pure architecture the smallest detail should have a meaning or serve a purpose." *Augustus W. N. Pugin