Alex Honnold, Free-Solo, dan pilihan hidup

Pada 3 Juni 2017, Alex Honnold melakukan pemanjatan di salah satu tebing paling terkenal di dunia, yaitu El Capitan, Yosemite National Park, Mariposa County, California, Amerika Serikat.

Tinggi El Capitan adalah 3000 kaki. Proses Alex memanjat hingga puncak adalah 3 jam, 56 menit. Ia menjadi menjadi orang pertama yang memanjat dengan menempuh salah satu rute di El Capitan (Freeraider) dengan cara free solo.

Ia memanjat tanpa tali dan alat pengaman apa pun. Teknik memanjat semacam itu dalam dunia pendakian dikenal dengan istilah “free solo”, yakni ketika seorang pendaki memanjat secara sendirian dan tidak menggunakan tali, alat pengaman, atau peralatan lain guna membantu atau melindunginya saat ia memanjat.

Seluruh proses persiapan dan perjalanan pendakian Alex Honnold ini didokumentasikan dalam film National Geographic karya Elizabeth Chai Vasarhelyi dan Jimmy Chin dengan judul “Free Solo”. Film tersebut memperoleh penghargaan Oscar di tahun 2019 ini dalam kategori “Best Documentary Feature”.

Saya mencoba menyimak beberapa video wawancara terhadap Alex Honnold, Elizabeth Chai Vasarhelyi, dan Jimmy Chin terkait proses pembuatan film “Free Solo”. Berikut beberapa catatan saya:

Pertama, tentang kapasitas mental. Menurut Jimmy Chin, banyak pendaki yang sama bahkan mungkin melebihi kapasitas Alex Honnold secara fisik, tetapi tidak ada orang lain yang menyamai kemampuan mental Alex untuk mengendalikan rasa takut, untuk tetap tenang dan berpikir analitis dalam tingkat risiko yang tinggi. Alex mengatakan kalau kapasitas itu bisa jadi ia dapatkan melalui latihan dan praktik pendakian selama bertahun-tahun.

Kedua, tentang persiapan yang rinci. Alex Honnold melakukan persiapan yang sangat rinci untuk free solo El Capitan. Ia menghabiskan berjam-jam untuk berlatih menyempurnakan dan menghafal urutan penempatan tangan dan kaki yang terbaik pada setiap pitch dari El Capitan. Ia membuat catatan tertulis setiap hari mengenai latihannya dan evaluasi kinerjanya tiap kali usai pemanjatan.

Ketiga, tentang kerja keras dan kerja sama tim. Jimmy Chin membentuk tim khusus pendaki untuk mengambil gambar dan film yang juga memanjat pada saat yang sama dengan Alex. Syarat untuk masuk dalam tim pendaki ini adalah pertama, ia haruslah pendaki profesional dengan jam terbang tinggi; dan kedua, ia haruslah memiliki keahlian sinematografi handal. Jimmy tak ingin ada masalah pada para pendaki karena harus membawa berbagai alat pendakian (tali, gear) dan alat perekam (kamera). Selain itu, para pendaki harus memiliki kemampuan merekam momen-momen visual terbaik. Tim ini selama kurang lebih dua tahun berlatih dan mendaki bersama Alex di berbagai tebing di dunia sebagai persiapan.

Keempat, tentang mencintai pilihan hidup. Elizabeth Chai Vasarhelyi menyebut Alex sebagai sebuah karakter adalah sosok yang menarik. Alex menjalani pilihan hidupnya, yaitu mendaki (termasuk free solo) dengan penuh dedikasi dan reflektif. Bagi Elizabeth, perjalanan dan pilihan hidup Alex adalah tentang keberanian. Alex mulai mendaki secara free solo karena ia takut untuk berbicara dan mengajak orang lain sebagai teman mendaki. Melalui pilihannya menjadi pendaki, Alex perlahan belajar menjalin hubungan dengan orang lain.

Sumber:

E. Chai Vasarhelyi, Jimmy Chin, & Alex Honnold Discuss Their Documentary, "Free Solo".

Jimmy Chin: "FREE SOLO" | Talks at Google.

Live Beyond Fear: Jimmy Chin & Chai Vasarhelyi on 'Free Solo' | Rich Roll Podcast.

The Soul of Free Solo Climbing: Alex Honnold.