Saya bertanya-tanya sejak lama apa yang membuat Soekarno dan Mohammad Hatta terpilih sebagai proklamator kemerdekaan?
Banyak sosok atau tokoh kala itu yang tak kalah cerdas dan berani seperti mereka, juga dengan pengalaman perjuangan yang hampir sama hebatnya, tapi mengapa Soekarno dan Mohammad Hatta yang kemudian dipilih menjadi presiden dan wakil presiden pertama Indonesia?
Soekarno dan Mohammad Hatta sejak muda sudah memilih untuk terlibat dengan ide dan tindakan demi mewujudkan tanah air yang merdeka. Mereka berdua, meski berada di tempat berbeda, sama-sama menciptakan visi, membuat konsep-strategi, menulis, saling beropini, saling adu argumen, bergiat dalam organisasi, memimpin gerakan, bahkan ditangkap-dipenjara-dibuang.
Mereka saling membela ketika salah satu ditekan, tapi mereka juga saling mengkritik secara tajam satu sama lain. Mereka kadang beriringan, kadang bertentangan secara politik. Tapi di luar politik, mereka tetap bersahabat erat.
Bila mengikuti perjalanan hidup keduanya, yang kita peroleh bukan saja proses “menjadi merdeka”, tapi juga bagaimana “menjadi Indonesia”.
Banyak sosok atau tokoh kala itu yang tak kalah cerdas dan berani seperti mereka, juga dengan pengalaman perjuangan yang hampir sama hebatnya, tapi mengapa Soekarno dan Mohammad Hatta yang kemudian dipilih menjadi presiden dan wakil presiden pertama Indonesia?
Soekarno dan Mohammad Hatta sejak muda sudah memilih untuk terlibat dengan ide dan tindakan demi mewujudkan tanah air yang merdeka. Mereka berdua, meski berada di tempat berbeda, sama-sama menciptakan visi, membuat konsep-strategi, menulis, saling beropini, saling adu argumen, bergiat dalam organisasi, memimpin gerakan, bahkan ditangkap-dipenjara-dibuang.
Mereka saling membela ketika salah satu ditekan, tapi mereka juga saling mengkritik secara tajam satu sama lain. Mereka kadang beriringan, kadang bertentangan secara politik. Tapi di luar politik, mereka tetap bersahabat erat.
Bila mengikuti perjalanan hidup keduanya, yang kita peroleh bukan saja proses “menjadi merdeka”, tapi juga bagaimana “menjadi Indonesia”.