Memperhatikan hasrat

Bila kita tak dapat memenuhi apa yang menjadi hasrat (atau keinginan) maka seringkali akan menimbulkan rasa "sakit". Kita bisa kecewa, sedih, bahkan marah. Secara sederhana, ini terjadi karena kita selalu menyamakan hasrat dengan kesenangan.

Bila kita terlalu berlebihan memperhatikan apa yang kita hasratkan, bisa jadi hati kita menjadi tidak damai. Tanpa sadar, kita akan mencoba terus-menerus memuaskan hasrat tersebut.

Kenali dan perhatikan suasana hati kita saat hasrat itu terjadi. Seperti apa perasaan yang menyertai hasrat itu? Apa sebab dan kapan perasaan itu muncul? Apa konteks yang membuat kita memiliki hasrat tersebut?

Belajarlah bersyukur.

Selain itu, belajarlah mengumpulkan data dan alternatif sudut pandang tentang diri kita dan apa yang kita hasratkan. Khususnya bila menurut kita, hasrat tersebut menuntun kita untuk mencapai yang terbaik dalam hidup berdasarkan kekuatan yang kita miliki.

Namun, cermatlah bahwa hasrat (atau keinginan) seringkali bukanlah hal yang benar-benar kita perlukan atau butuhkan. Ia hanya datang melintas begitu saja dalam diri kita.