Keterbacaan (readability)

Orang yang membaca di internet berbeda dengan membaca tulisan yang tercetak seperti suratkabar atau buku. Orang tak membaca kata demi kata, baris-perbaris, tapi yang dilakukan adalah orang memindai (scanning). Orang membaca dengan cara memilih informasi yang menarik atau penting saja bagi mereka.

Karena itu, menulis di internet juga harus berbeda. Sejumlah saran yang saya dari pelajari dari beberapa sumber untuk meningkatkan keterbacaan (readability) saat membaca di internet, yaitu:

Kalimat-kalimat pendek dan padat. Dalam sebuah kalimat, jangan membahas topik secara melebar dan jangan terlalu banyak detail.

Bagi teks dalam beberapa paragraf. Belajarlah menulis paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat saja, bahkan mungkin hanya satu kalimat saja.

Gunakan subjudul. Bagilah tulisan dalam beberapa bagian-bagian yang diawali dengan subjudul.

Panjang baris. Lebar kolom untuk tubuh teks sebaiknya memuat jumlah kata-kata antara 12 sampai 16 kata saja.

Gunakan daftar untuk rincian. Untuk rincian informasi tertentu, pakai gaya penulisan dengan daftar yang teratur, seperti menggunakan angka dan huruf (ordered list) atau bullet points.

Gunakan penanda informasi. Untuk kata atau kalimat tertentu yang dianggap penting atau perlu diperhatikan, pakailah tanda cetak tebal (bold) atau cetak miring (italic).

Tambahkan tautan (link) yang berhubungan dan memperjelas informasi. Tautan ini ada dua bentuk, yaitu tautan internal (internal link) dan tautan eksternal (eksternal link). Tautan internal berkaitan dengan informasi di halaman lain yang ada dalam situs itu sendiri. Tautan eksternal berkaitan dengan informasi yang diperoleh dari luar situs/situs lain.

Sumber:

The Art of Scannable Content: How to Write for Today's Online Readers.

The Step-by-Step Guide to Creating Scannable Content.

How to Write Scannable Content: A 6-Step Approach.

8 Incredibly Simple Ways to Get More People to Read Your Content.

How Users Read on the Web